Dari :
Habib Abu Bakar
Tempat : PP. Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang
Tema : Pernikahan
Menikahlah karena pernikahan itu
mendatangkan rejeki. Beda dengan orang sir-siran (pacaran). Orang pacaran itu mendatangkan
fitnah, banyak orang yang menggunjingkan (ngrasani).
Laki – laki itu seperti emas 24
karat. Kapan saja bisa dijual, artinya kapan saja menikah bisa mendapatkan
perawan. Umur berapa saja, bahkan umur 60 tahun bisa menikah dengan gadis 19 tahun.
Wanita itu seperti pisang goreng, warnanya sama kuning dengan emas, tetapi
larisnya hanya ketika masih hangat alias ketika masih muda saja.
Wanita itu mulia karena bersuami, bukan
karena alimnya. Penjelasannya yaitu, wanita yang belum menikah itu banyak yang
menggoda (digoda pria, cuit2an) karena belum memiliki seorang imam / pelindung.
Wong wadon iku "swargo nunut, neroko katut"
Contohnya :
- Dipanggil Bu Lurah karena suaminya lurah
- Dipanggil ibu negara karena suaminya presiden.
- Ketika istri jadi presiden, apakah suami dipanggil bapak negara ? tentu saja tidak.
- Suami kaya maka istri ikut kaya dan menikmatinya.
- Istri masuk surga karena bimbingan dari suami, taat pada suami (tidak durhaka).
- Dan lain - lain
Hitungan Allah bukanlah hitungan
matematika. Percayakan rizky kepada Allah, tidak harus banyak tetapi yang
penting berkah. Misal : Gaji kecil tetapi mencukupi lebih nyaman di hati
daripada gaji besar tetapi sakit-sakitan dan membayar biaya berobat.
- Suami kerja + istri kerja apaka ibarat matematika 1 + 1 = 2 ???? Belum tentu.
- Bisa saja 1 + 1 = 1. Misalnya dalam satu kandang Ayam + Musang. Maka akan tersisa 1, hanya musang saja.
No comments:
Post a Comment