26 January 2013

Bahaya "Headset"


Ketika kita mencari info di internet tentang bahaya penggunaan headset, kita dengan mudah menemukannya. Kemudian timbul beberapa pertanyaan berikut dalam otak saya :

Mengapa menggunakan headset itu berbahaya ?
Seberapa besarkah bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan headset ?

Dan kali ini akan saya bahas bahaya penggunaan headset menurut bidang yang saya tekuni yaitu Fisika.

Mengapa menggukan headset berbahaya ?

Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan headset sebenarnya adalah intensitas bunyi yang dikeluarkannya. Dalam pelajaran Fisika SMA, pada bab bunyi sudah dijelaskan tentang pengertian intensitas bunyi. Intensitas bunyi adalah energi bunyi yang menembus suatu luas permukaan tiap detik. Intensitas bunyi sulit untuk dihitung, alat yang ada di pasaran hanya dapat menghitung taraf intensitas bunyi. Taraf intensitas bunyi adalah perbandingan nilai logaritma antara intensitas bunyi dengan batas ambang pendengaran manusia.

Besarnya taraf intensitas bunyi berbanding lurus dengan jumlah sumber bunyi dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Misalnya satu orang yang berbisik-bisik menghasilkan taraf intensitas bunyi sekitar 20 dB, jika 1000 siswa upacara berbisik-bisik maka akan menghasilkan taraf intensitas yang lebih besar sehingga akan terdengar gaduh. Taraf intensitas bunyi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Artinya semakin jauh dari sumber bunyi maka taraf intensitas bunyi akan semakin lemah. Dan kita tahu berapa jarak headset dan bayangkan berapa besar intensitas yang diterima gendang telinga pada jarak segitu dari sumber bunyi,.....

Headset akan lebih berbahaya lagi jika digunakan ketika naik kendaraan, misalnya bus. Misalnya kita naik bus ekonomi yang terbilang agak “berisik” sehingga agar sedikit enjoy kita mendengarkan musik menggunakan headset. Tahukan anda bahwa taraf intensitas pada bus ekonomi ada pada kisaran 85 dB, sama dengan ruang karaoke. Untuk mengalahkan suara dari luar, kita akan menambah volume musik. Dan di sinilah letak bahayanya. Berapa intensitas bunyi yang diterima oleh gendang telinga kita? mungkin 90 dB atau bahkan lebih.

Saya punya asumsi atau hipotesis bahwa, mendengarkan musik dalam bus patas lebih aman karena tidak se”berisik” dalam bus ekomoni. Dan ketika melakukan pengukuran, ternyata anggapan saya salah. Taraf intensitas bunyi dalam bus patas tidak jauh berbeda dengan bus ekonomi. Mengapa demikian, padahal jelas-jelas bahwa suara mesin bus skonomi terdengar sangat jelas dan “berisik”? Suara dalam bus patas adalah suara frekuensi rendah seperti dengungan dan suara pada bus ekonomi lebih tinggi frekuensinya. Dalam hal intensitas masih sama.

Berikut ini adalah screenshot pengukuran intensitas bunyi pada 2 buah bus patas :
Keduanya menghasilkan nilai taraf intensitas yang sama, sekitar 83 dB. Taraf intensitas ini sama dengan suara musik di dalam kamar yang sampai mengganggu kamar tetangga,...  cukup keras, tetapi karena telinga cepat beradaptasi sehingga kita merasa biasa.


Patas Solo-Semarang
Patas Surabaya-Solo


2 comments: