20 November 2011

Pembenahan Istilah Kecepatan dan Kelajuan


PEMBENAHAN ISTILAH KECEPATAN DAN KELAJUAN DI INDONESIA 

MENURUT KONSEP FISIKA
Muh. Syukri Ahsani (4201409034)
FMIPA Universitas Negeri Semarang
Abstrak :   Pembenahan Istilah Kecepatan dan Kelajuan di Indonesia Menurut Konsep Fisika
            Artikel ini menjelaskan tentang istilah kecepatan dan kelajuan yang penggunaannya di Indonesia masih belum sesuai konsep. Penggunaan kedua istilah tersebut harusnya sesuai dengan konsep dalam fisika. Ironisnya, siswa dan orang yang selalu bergelut di dunia fisika sendiri masih kurang tepat dalam menggunakan kedua istilah tersebut. Penggunaan bahasa daerah juga ikut membuat konsep kecepatan dan kelajuan menjadi rancu karena tidak ada padanan kedua kata tersebut dalam tiap bahasa daerah. Kecepatan (velocity) memiliki dua hal, yaitu besar dan arah, sedangkan kelajuan (speed) tidak memiliki arah tetapi hanya  memiliki besar. Secara internasional, penggunaan istilah kecepatan atau velocity dan kelajuan atau speed sudah sesuai dengan konsep. Hal ini terlihat jika kita mengamati tayangan siaran langsung MotoGP, F1, atau piala dunia sepak bola. Untuk melakukan pembenahan konsep kecepatan dan kelajuan, perlu koordinasi dari berbagai pihak. Dimulai dari guru fisika, siswa, mahasiswa, wartawan dan editor media massa, dan masyarakat umum.
Kata Kunci : Konsep Fisika, Kecepatan, Kelajuan


PENDAHULUAN
            Pelajaran fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan SMP dan SMA di Indonesia. Fisika merupakan bagian dari sains yang mempelajari fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis dan rasional yang melibatkan proses dan sikap ilmiah. Dan salah satu pokok bahasan mata pelajaran fisika di kelas VII SMP adalah tentang kecepatan dan kelajuan.
Menurut Alexander San Lohat (2008), dalam percakaan sehari-hari kata kecepatan (velocity) sering dirancukan penggunaannya dengan kata kelajuan (speed). Pada fisika, ada perbedaan yang jelas antara kecepatan dan kelajuan. Kecepatan memiliki dua hal, yaitu besar dan arah, sedangkan kelajuan hanya  memiliki besar tetapi tidak memiliki arah.
Selain kecepatan dan kelajuan, dalam kehidupan sehari-hari sering juga dianggap sama antara jarak dan perpindahan. Bila suatu benda bergerak, jarak menyatakan panjang lintasannya yang ditempuh benda selama geraknya, sedangkan perpindahan menyatakan perbedaan posisi akhir benda dibandingkan posisi awalnya.
Penggunaan istilah kecepatan dan kelajuan  yang kurang tepat jika dibiarkan akan merusak konsep fisika tentang kinematika. Padahal istilah kecepatan dan kelajuan memiliki perbedaan.
Tujuan dari penulisan artikel ini selain untuk memenuhi tugas akhir  mata kuliah umum Bahasa Indonesia semester 3 tahun ajaran 2010/2011, juga bertujuan untuk menggugah pembaca agar melakukan pembenahan penggunaan istilah kecepatan dan kelajuan dalam masyarakat Indonesia.
Penulisan artikel ini bermanfaat  untuk mengetahui perbedaan antara kecepatan dan kelajuan agar kelak penggunaan kata tersebut bisa tepat. Selain itu pembaca juga mengetahui solusi dalam membenahi kesalahan penggunaan istilah tersebut pada masyarakat.
KECEPATAN DAN KELAJUAN
Pengertian
            Istilah kecepatan dan kelajuan merupakan istilah terjemahan dari bahasa inggris. Kata “velocityditerjemahkan menjadi “kecepatan”, sedangkan “speed” diterjemahkan menjadi “kelajuan” (Bob Foster, 2007 : 12).
Menurut Tipler (2001), Ke-lajuan termasuk besaran skalar (besaran skalar = besaran yang hanya mem-punyai besar saja). Untuk menyatakan laju atau kelajuan suatu benda, kita tidak membutuhkan arah. Sebaliknya, kecepatan termasuk besaran vektor (besaran vektor = besaran yang mem-punyai besar dan arah). Ketika menyatakan kecepatan, kita perlu menyertakan besar dan arah.
            ”Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 20 km/jam”. Benar atau salah pernyataan ini?
Jika yang dimaksudkan adalah kecepatan, maka perlu disertakan arah gerak mobil tersebut. Arah gerak mobil bisa dinyatakan dalam sudut, arah mata angin (utara, timur, selatan, barat) atau dengan menggunakan kata ke atas atau ke bawah.
Pernyataan di atas bisa diubah seperti ini : ”mobil itu bergerak ke utara dengan kecepatan 20 km/jam” atau ”mobil itu bergerak dengan kecepatan 20 km/jam ke arah utara”.

Kelajuan dan kelajuan sesaat  memiliki makna yang sama. Ketika menyebutkan kata kelajuan, yang kita maksudkan sebenarnya kelajuan sesaat. Kelajuan atau kelajuan sesaat merupakan perbandingan antara jarak yang sangat kecil dengan selang waktu yang sangat singkat. Sebaliknya kelajuan rata-rata merupakan perbandingan antara jarak tempuh total dengan selang waktu total yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut (Alexander San Lohat, 2008).
Kecepatan dan kecepatan sesaat memiliki makna yang sama. Ketika menyebutkan kata kecepatan, yang kita maksudkan sebenarnya kecepatan sesaat. Kecepatan atau kecepatan sesaat merupakan perbandingan antara Perpindahan yang sangat kecil dengan selang waktu yang sangat singkat. Sebaliknya kecepatan rata - rata merupakan perbandingan antara perpindahan total dengan selang waktu total selama terjadi perpindahan (David Halliday, 1994 : 34).
KESALAHAN PENGGUNAAN ISTILAH KECEPATAN DAN KELAJUAN DI MEDIA MASSA
Kesalahan penggunaan istilah kecepatan dan kelajuan terjadi di berbagai kalangan, termasuk di media massa dan berita.
Sebuah kalimat  yang saya kutip dari situs berita online adalah sebagai berikut. “Bus dengan kecepatan 80 km/jam tersebut menabrak seorang pengendara motor” (news.okezone.com). Penggunaan istilah kecepatan perlu disertakan arah gerak bus tersebut. Arah gerak bus bisa dinyatakan dalam sudut, arah mata angin (utara, timur, selatan, barat). Ketika menabrak motor, maka selain memiliki kelajuan haruslah memiliki arah.
Ada lagi kesalahan penggunaan istilah kecepatan di dalam sebuah soal fisika. “Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 20 km/jam selama 30 menit. Berapakah jarak yang ditempuh mobil?” (http//:www.gurumuda.com).
Sekali lagi perlu ditekankan bahwa penggunaan istilah kecepatan perlu menyertakan arah gerak. Soal tersebut menjadi benar bila kata kecepatan diganti dengan kelajuan.  “Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 20 km/jam selama 30 menit. Berapakah jarak yang ditempuh mobil?”.
Secara internasional, pengguna-an istilah kecepatan atau velocity dan kelajuan atau speed sudah sesuai dengan konsep. Ketika seorang pembalap menjadi juara seri lomba F1 atau MotoGP, pada bagian bawah layar televisi muncul data selama perlombaan seperti, distance (jarak tempuh lomba) dan average speed (kelajuan rata - rata).
Kenapa menggunakan kata speed? Karena speed tidak memiliki arah. Tahukah anda bahwa selama perlombaan balap F1 dan MotoGP, kecepatan rata – rata mobil adalah 0 km/jam? Menurut  konsep fisika, kecepatan diukur dari titik awal sampai titik akhir. Padahal titik awal lomba sama dengan titik akhir lomba karena balapan tersebut mengitari sebuah sirkuit. (www.gurumuda.com)
UPAYA MENGATASI KESALAH-AN PENGGUNAAN ISTILAH KECEPATAN DAN KELAJUAN
Kesalahan penggunaan istilah kecepatan dan kelajuan dapat diminamalisasi. Langkah untuk meminimalisasi dan melakukan pembenahan konsep istilah tersebut antara lain :
1.    Pemahaman tentang konsep kecepatan dan kelajuan harus melekat kuat terutama untuk guru fisika.
2.    Pembelajaran konsep kecepatan dan kelajuan tidak hanya mengambil dari buku paket pegangan siswa, tetapi siswa perlu diberi contoh nyata kesalahan penggunaan kata tersebut di masyarakat dan media massa.
3.    Editor dan wartawan media massa hendaknya menulis berita tidak hanya berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang sesuai EYD, tetapi juga harus memperhatikan kaidah keilmuan lain. Terutama penggunaan istilah kecepatan dan kelajuan harus sesuai konsep fisika.

PENUTUP
            Dalam Fisika, ada perbedaan yang jelas antara kecepatan (velocity) dan kelajuan (speed). Kecepatan memiliki dua hal, yaitu besar dan arah, sedangkan kelajuan hanya  memiliki besar tetapi tidak memiliki arah.
            Dalam melakukan pembenahan konsep istilah kecepatan dan kelajuan, diperlukan dukungan dari guru untuk menamkan konsep yang kuat terhadap para siswa. Selain itu diharapkan para wartawan dan editor media massa agar menulis berita tidak hanya menulis sesuai kaidah bahasa Indonesia, tetapi juga harus sesuai dengan kaidah ilmu lain.

DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bob. 2007. Fisika untuk kelas IX SMA. Jakarta : Erlangga.

Halliday, David. 1994. Fisika. Jakarta : Erlangga.

http://id.wikipedia.org. Kecepatan. Diunduh tanggal 28 Desember 2010.

http://news.okezone.com. 18 September 2009. Melaju Kencang, Bus Harapan Jaya Terbalik. Diunduh tanggal 28 Desember 2010.

http://www.gurumuda.com. Kelajuan, Kecepatan dan Percepatan. Diunduh 27 tanggal Desember 2010.

San Lohat, Alexander. Kelajuan, Kecepatan dan Percepatan. http://www.gurumuda.com/kelajuan-kecepatan-percepatan.html diunduh tanggal 31 Desember 2010

Tipler, Paul. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga.
 
Download artikel ini klik di sini.

No comments:

Post a Comment